Semalam Timnas Indonesia menang melawan Myanmar dalam pertandingan group B cabang Sepakbola di turnamen Sea Games yang berlangsung di Myanmar tersebut. Skornya pun tidak besar hanya 1 gol dari titik putih yang dieksekusi oleh Alfin Tuasalamony dengan sempurna. Gol ini dilesakkan Alfin setelah dirinya dilanggar oleh kiper Myanmar karena pergerakannya yang sangat cepat dan terpaksa harus dihentikan dengan cukup keras. Pada menit ke-36 babak pertama ini menjadi gol penentu Timnas Indonesia lolos ke semifinal Sea Games sebagai langkah lanjutan untuk merebut emas sepak bola.
Timnas Indonesia memulai turnamen ini dengan kurang meyakinkan. “Hanya” menang 1 – 0 dari Kamboja, dibantai 4 – 1 oleh Thailand, hanya bermain skor kacamata 0 – 0 dengan Timor Leste dan pada akhirnya memastikan diri lolos ke semifinal pada posisi ke dua group B karena menang dengan skor 1 – 0 dari tuan rumah Myanmar. Secara agregat, Indonesia memiliki rekor mencetak gol 3 dan kemasukan 4 gol. Artinya Timnas Indonesia masih minus 1 gol.
Timnas Indonesia Lolos Ke Semifinal Karena Peraturan AFC
Dengan agregat gol minus 1 ini, Timnas Indonesia menjadi tim yang “diuntungkan” karena peraturan AFC menetapkan bahwa pertandingan head to head dijadikan patokan jika nilainya sama. Pada kasus ini, Indonesia dan Myanmar memiliki nilai sama yaitu 7. Dan, untuk menentukan siapa yang menjadi posisi kedua dan ketiga ditentukan dari hasil pertandingan head to head antara Indonesia dan Myanmar tersebut. Hasilnya, Indonesia setingkat di atas Myanmar karena hasilnya Indonesia mengungguli Myanmar dan berhak menjadi runner up Group B tersebut dibandingkan dengan Myanmar.
Jika peraturan yang digunakan Sea Games cabang sepak bola ini adalah peraturan dari FIFA atau AFF, maka tim yang lolos ke semifinal bukanlah Indonesia. Dalam peraturan tersebut yang menentukan adalah selisih gol atau agregat gol terbaik antara tim yang memiliki poin sama. Untuk kasus Indonesia dan Myanmar tersebut, Myanmar akan lolos karena memiliki selisih gol lebih baik dari Indonesia karena mencatatkan +4 dibandingkan -1 milik Indonesia.
Kekecewaan fans fanatik tim Myanmar mungkin bisa dimaklumi, beberapa pemberitaan di media massa Myanmar pun akhirnya mengatakan bahwa timnas Indonesia bukan tim yang cukup dapat diunggulkan untuk bersaing dengan semifinalis lainnya. Wo…wo…tahan diri dulu mas bro mba sis!!! Jangan emosian dulu ya, woles… woles… 🙂 Kita bahas sedikit dari sisi statistika saja ya, walaupun belum jadi sesuatu yang pasti, setidaknya statistika ini bisa dijadikan satu alat ukur dari sekian banyak faktor yang menentukan kemenangan timnas Indonesia sukses atau tidak merebut emas di Sea Games Myanmar ini.
Hingga hari ini, baru ada 3 tim yang memastikan lolos ke semifinal, masih ada satu tim lagi yang akan ditentukan di pertandingan sore nanti. Tiga tim tersebut adalah Singapura, Thailand dan Indonesia, sedangkan jatah 1 tempat lagi diperebutkan antara Malaysia dan Vietnam. Berikut statistika di group untuk 3 semifinalis:
- Singapura; Main 4 kali, Mencetak 5 gol (rata-rata 1,25 per game) dan Kemasukan 2 gol (rata-rata 0,5 per game).
- Thailand; Main 4 kali, Mencetak 8 gol (rata-rata 2 per game) dan Kemasukan 3 gol (rata-rata 0,75 per game).
- Indonesia, Main 4 kali, Mencetak 3 gol (rata-rata 0,75 per game) dan Kemasukan 4 gol (rata-rata 1 per game).
Untuk mengetahui peluang timnas mencetak gol di pertandingan tersebut dengan memperhatikan jumlah rata-rata gol yang dimiliki dapat menggunakan rumus poisson di aplikasi excel misalnya. Peluang tim finalis ini mencetak 1 gol di pertandingan berikutnya adalah:
- Singapura =poisson(1;1,25;false) = 35,8%
- Thailand =poisson(1;2;false) = 27,1%
- Indonesia =poisson(1;0,75;false) = 35,4%
Dengan langkah yang sama, anda bisa menghitung kemungkinan timnas mencetak gol 2, 3 atau seterusnya dan kemungkinan timnas kemasukan 1, 2, 3 dan seterusnya. Kesimpulan dari statistika tersebut didapat hasil sebagai berikut:
- Dipertandingan selanjutnya selama 2 x 45 menit, Singapura memiliki peluang mencetak 1 gol paling besar yaitu 35,8% dan juga memiliki probabilitas tidak mencetak gol sebesar 28,7%. Sedangkan menjaga gawangnya tanpa kebobolan memiliki probabilitas paling besar yaitu 60,7%, walaupun harus kebobolan mungkin paling banyak 1 gol saja dengan probabilitas 30,3%
- Thailand berpeluang mencetak gol 1 atau 2 gol dengan peluang masing-masing 27,1% dan kemungkinan paling banyak akan kebobolan 1 gol dengan probabilitas 35,4%. Namun, peluang tidak kebobolan juga besar yaitu 47,2% dalam waktu normal pertandingan.
- Indonesia sendiri harus mematahkan statistika bahwa kemungkinan besar yaitu 47,2% tidak mencetak gol, peluang kedua terbesar untuk mencetak gol adalah 1 gol saja yaitu 35,4%. Dan, sangat mungkin untuk Indonesia tidak kebobolan di 2 x 45 menit pertandingan berikutnya karena probabilitasnya 36,8%, kemungkinan yang sama juga bisa terjadi untuk kebobolan 1 gol karena memiliki probabilitas yang sama.
Secara statistika, Thailand adalah tim superior karena kuat secara bertahan dan produktif dalam hal mencetak gol dibandingkan dua semifinalis lainnya. Indonesia dan Singapura sendiri memiliki produktifitas yang hampir serupa dalam mencetak gol. Namun, Singapura masih sedikit di atas Indonesia dalam mempertahankan gawangnya dari kebobolan.