Akhirnya saya “berhasil” menerbitkan tulisan baru di blog ini 🙂 setelah hampir setahun penuh saya tidak menuliskan artikel baru pada blog pribadi saya ini. Tulisan saya terakhir diterbitkan pada 24 Januari 2016, dan itu adalah tulisan saya yang ke-100 hahaha… Alhamdulillah, walaupun begitu saya masih menyempatkan diri membalas komentar-komentar yang masuk pada beberapa tulisan yang sudah dipublikasikan pada blog ini 🙂 That’s amazing! *terharu*
Saya akhirnya me-review lagi mengapa saya tidak konsisten menulis, kenapa saya malas, kenapa saya tidak se-antusias dulu berbagi? Pertanyaan-pertanyaan ini muncul dalam benak saya. Mungkin ada yang perlu diperbaiki dan diluruskan.
Saya memang bukan seorang professional blogger. Saya masih seorang karyawan dalam keseharian disamping menjadi kepala keluarga. Dan, aktifitas pekerjaan di dua tahun belakangan memang menuntut saya untuk lebih banyak mencurahkan waktu dan fikiran. Namun, itu seharusnya bukan menjadi masalah selama alasan dan motivasi Saya kuat untuk berbagi hal-hal yang memang berguna bagi pembaca blog ini.
Saya melihat ada masalah dengan motivasi saya saat menulis dan berbagi. Inilah yang mendorong saya mulai mengevaluasi diri. Asumsinya adalah jika hal ini sangat penting dan membuat saya bergairah, tentunya apapun rintangannya saya akan bela-belain menulis dan berbagi hal-hal yang menurut saya penting. Jadi, kalo saya males-malesan tandanya ada yang salah dengan motivasi saya menulis dan berbagi.
Google tetap menjadi referensi awal saya mendapatkan informasi tentang motivasi. Mungkin Anda juga akan melakukan yang sama jika ingin mendapatkan informasi. Saya mulai mencari referensi tentang purpose of life dan passion, banyak artikel dan beberapa model pengembangan pribadi yang saya temui. Ini tidak memuaskan saya, akhirnya saya teringat dengan rak buku kesayangan saya, dan mengumpulkan beberapa buku yang saya miliki terkait tema tersebut.
Saya langsung terpaku dengan buku On karya Jamil Azzaini. Judul bukunya memang singkat banget, tapi terus-terang inilah yang membuat saya terpaku pada awalnya. Buku ini sudah pernah saya baca, namun saya gagal mengingat apa intisari dari buku ini.
Saya mulai membolak-balik dan membaca beberapa halaman awal buku ini. Dan, akhirnya mulai teringat tentang apa buku ini. “INI DIA!” batin saya waktu itu. Eh, sebenarnya saya tidak langsung menemukan buku ini 🙂 Sebelumnya saya menemukan beberapa buku dengan tema sejenis dan mulai membaca ulang, namun tidak langsung “klik” dengan apa yang saya butuhkan.
Saya butuh panduan atau HOW TO untuk menentukan purpose of life dan passion saya. Beberapa model yang saya temui dan baca memang sangat “canggih.” Namun sangat duniawi. Walaupun memuat nilai-nilai kemanusiaan dan kebaikan universal, saya masih merasa ada yang kurang. Saya ingin sebuah panduan yang memuat dan mengedepankan nilai-nilai Islam pada pencarian tersebut. Kenapa? Karena saya seorang muslim. Sesederhana itu saja kok.
Saya mulai membaca lembar demi lembar halaman buku On ini. Penuturan sederhana, gamblang dan mudah dipahami dari kakek Jamil (ini adalah panggilan yang biasa disematkan pada beliau, walaupun beliau belum terlalu tua, setidaknya tidak lebih tua dari kakek saya^_^) ini menghanyutkan saya untuk terus membuka lembar halaman selanjutnya.
Saya sempat menangis lho, hahahaha…. Kok bisa? Iya, dalam beberapa pembahasan buku On ini memang menceritakan tentang ke-sholehan sahabat Rasulullah SAW yang begitu mencintai beliau, yaitu sahabat Ukasyah. Bagaimana kecintaan sahabat tersebut yang menginspirasi sehingga menjadi visi utama kakek Jamil.
Penuturan cerita membuat saya begitu hanyut dan memahami lebih tentang komponen-komponen yang sedang dijelaskan.
Ada juga kisah Muhammad Al-Fatih yang terinspirasi dari pernyataan Rasulullah SAW tentang negara besar mana yang pertama kali perlu dibebaskan oleh Islam. Rasulullah SAW menyatakan dari dua adigdaya besar yaitu Roma dan Konstantinopel, maka Roma akan menjadi negara pertama menjadi target. Terkait Konstatinopel, Rasulullah SAW berkata: “Kalian pasti akan membebaskan Konstatinopel. Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin, dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan.”
Pernyataan Rasulullah SAW ini menjadi visi Muhammad Al-Fatih. Walaupun, pada saat itu hampir mustahil untuk menaklukkan tembok bentengnya sekalipun. Singkat cerita Al-Fatih mampu menaklukkannya.
Oke, itu adalah sepenggal cerita yang menjelaskan secara runtut saat membahas Vision. Selain bahasan itu, masih ada bahasan tentang Action, Passion dan Collaboration. Hal-hal ini dibahas untuk membuat kita mampu Move On ke arah yang lebih baik.
Jadi, apa hubungannya dengan masalah konsistensi saya menulis blog?
Tentu saja ada!
Jujur saya belum menuntaskan membaca ulang keseluruhan isi buku ini. Tapi, ini sudah membuat saya begitu termotivasi untuk menuliskan dan membagikan apa yang saya baca kepada Anda.
Sepanjang istirahat tadi, saya mulai membenahi dan merangkai ulang visi saya. Dan, akhirnya ada beberapa perubahan yang saya buat pada visi hidup saya. Memang belum sempurna betul, tetapi setidaknya sudah mengarahkan kepada visi hidup ideal saya.
Selanjutnya, tentu saja saya akan menuntaskan buku On ini. Dan menerapkannya pada rangkaian besar hidup saya. Secara umum mengapa Anda dan saya perlu membaca buku ini adalah sebagai berikut:
- Anda dan saya diciptakan oleh Allah SWT bukan tanpa tujuan. Ada tujuan yang telah ditentukan yaitu untuk beribadah kepada-Nya. Apapun tujuan kita di dunia, maka pada akhirnya Anda dan saya akan mengharapkan surga.
- Anda dan saya ingin bahagia, maka menemukan passion akan membuat proses mencapai tujuan akhir atau visi akan membuat bahagia dan tidak dipenuhi dengan rasa tertekan dan tidak mengenakkan.
- Anda dan saya harus melakukan sesuatu (action) dan tidak berdiam diri. Kerja keras, kerja cerdas dan kerja ikhlas sangat diperlukan agar Anda dan saya mencapai visi dengan bahagia.
- Anda dan saya perlu ber-kolaborasi atau bekerja sama agar lebih efektif. Mengapa? Karena Anda dan saya bukan orang yang menguasai semua keterampilan dan semua pengetahuan. Anda dan saya perlu orang lain untuk saling membatu untuk mencapai Visi dengan bahagia dan action yang efisien dan efektif.
Buku On ini juga menyediakan lembar kerja untuk panduan penerapan bagi para pembacanya pada akhir buku ini. Jadi, Anda dan saya akan terbantu secara runtut menyelesaikan tugas dan menerapkan isi buku ini.
Anda sudah baca buku On ini? Kalau sudah seberapa banyak yang sudah diterapkan? Jangan merasa bersalah 🙂 saya juga baru mulai baca ulang dan menerapkannya kok. Yang salah itu sudah punya, sudah baca tapi tidak menerapkannya 🙂
Yuk, baca buku On ini, lalu kita praktik bareng. Saling berkolaborasi agar visi kita semakin mudah tercapai dan saat action kita merasa bahagia karena memang sudah menjadi passion Anda dan saya.
Kalau Anda ingin berbagi visi atau punya pengalaman dan pendapat tentang buku ini atau cara lain yang bisa meningkatkan motivasi, dipersilahkan banget menyampaikan di komentar tulisan ini ya… ^_^