Kisah Abdurrahman Bin Auf Menciptakan Pasar Baru

Abdurrahman Bin Auf adalah seorang sahabat Rasulullah SAW yang dikenal sebagai seorang yang sangat pantas menjadi rujukan seluruh manusia di dunia apalagi umat Islam. Ketaatan beliau kepada ajaran Islam tidak lagi perlu diragukan karena beliau termasuk sahabat Rasulullah SAW yang dijanjikan masuk syurga Allah SWT. Keterampilan beliau sebagai entrepreneur menempatkan sebagai saudagar super kaya di zamannya. Pada kesempatan ini, salah satu kisah Abdurrahman Bin Auf dalam menerapkan strategi dan taktik dagang yang beliau terapkan untuk memenangkan persaingan akan disampaikan.

Di zaman itu, pasar adalah tempat perputaran ekonomi utama. Seluruh pedagang dan pembeli akan berkumpul di pasar, dan ada dogma bahwa siapa yang mampu menguasai pasar maka dialah yang menguasai ekonomi. Praktik yang berlaku disana adalah para pedagang di pasar Madinah yang berjualan harus membayar di muka harga sewa kios yang terus meningkat kepada pihak pengelola pasar tersebut.

Karena harus membayar harga sewa kios yang terus meningkat danĀ cash di muka, strategi umum para pedagang adalah memasukannya kepada harga jual produk atau jasa mereka kepada pembeli. Kemungkinan kerugian bisa terjadi karena belum tentu barang akan terjual, tetapi para pedagang sudah harus membayar dimuka uang sewa kios.

Kisah Abdurrahman bin Auf Membaca Kondisi dan Menciptakan Pasar Baru

Melihat kondisi yang berlaku di pasar Madinah tersebut, Abdurrahman Bin Auf melakukan strategi dan taktik yang cukup unik. Dengan bantuan saudara anshar-nya, Abdurrahman Bin Auf membeli tanah di dekat pasar tersebut, dan mempersilahkan para pedagang untuk berjualan di tempat tersebut, dimana sistem pembayaran yang diterapkan bukan seperti pasar yang telah ada tetapi menggunakan sistem bagi hasil. Sistem bagi hasil ini lebih baik jika dibandingkan dengan sistem yang berlaku untuk para pedagang. Bahkan, jika saat hari itu pedangang tersebut tidak untung, maka biaya sewa tidak perlu dibayarkan.

Sistem tersebut sangat membantu para pedagang untuk menurunkan beban biaya sewa kios dan menurunkan harga jual dagangan mereka yang akhirnya berimbas pada semakin lakunya barang dagangan mereka jika dibandingkan dengan para pedagang pasar madinah sebelumnya. Secara umum, keuntungan para pedagangan di pasar Abdurrahman Bin Auf lebih meningkat, dan Abdurrahman Bin Auf sendiri juga mengalami eskalasi peningkatan pendapatan bagi hasil juga sesuai dengan peningkatan yang didapat oleh para pedagang, bahkan menjadi lebih besar dibandingkan dengan pendapatan biaya sewa yang didapat oleh para pengelola pasar madinah.

Dari kisah Abdurrahman Bin Auf ini, kita dapat mengambil beberapa pelajaran dan langkah untuk menciptakan pasar baru yang juga dapat diterapkan pada kondisi kekinian, yaitu:

  1. Pelajarai kondisi pasar yang berlaku saat ini.
  2. Perhatikan dan catat hal-hal dan proses yang masih tidak/belum efisien, jika hal tersebut diperbaiki maka akan meningkatkan outputnya dan menurunkan kebutuhan inputnya.
  3. Fokus untuk pembenahan hal yang tidak/belum efisien tersebut.

Semoga kisah Abdurrahman Bin Auf ini bisa menginspirasi kita dan memberikan pelajaran baru. Bagaimana kisah Abdurrahman Bin Auf mengatasi dan bersaing di pasar yang sudah sangat ketat dapat dilihat disini.

By Charly Buchari

Praktisi asuransi kerugian (non life) syariah yang sedang menekuni ekonomi syariah, internet marketing, manajemen keuangan keluarga dan aset produktif seperti emas, properti, wirausaha dan bisnis.

1 comment

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.