“Harga emas turun lagi! Katanya emas anti inflasi dan bakal terus naik. Kok beda dengan yang digembar-gemborkan banyak orang”
Di berita ekonomi dua hari belakangan ini dan juga terlihat dari grafik pergerakan harga emas di kitco.com dan di goldprice.com memang sedang menyoroti harga emas dunia yang turun. Beberapa investor (atau spekulan ya) melakukan switching atau perubahan portofolio mereka ke portofolio yang lebih baik. Pada kasus ini beberapa investor melepas emas mereka dan menggantinya dengan investasi lain, misalnya mata uang dollar atau lainnya. Mengapa mereka secara bersamaan melakukan itu, ada pemicunya dong. Saya akan sampaikan informasi yang saya kumpulkan dari beberapa pemberitaan dan pendapat para ahli tentang kejadian tersebut
Faktor Yang Menyebabkan Harga Emas Turun Lagi
Amerika (US) menjadi negara acuan banyak negara dunia, termasuk dengan kejadian-kejadian yang terjadi di sana. Isu-isu ataupun kebijakan apapun yang dilakukan oleh US membuat negara lain, investor dan pelaku lain mengeluarkan langkah-langkah tertentu. Dua tahun belakangan, US melakukan kebijakan menyelamatkan ekonominya yaitu dengan memberikan stimulus ekonomi, konkritnya mereka mencetak uang Dollar (USD) lebih banyak untuk membantu perekonomian mereka yang digoyang kasus subprime mortgage.
Karena mereka mencetak dollar lebih banyak, khawatir dengan inflasi para investor meninggalkan dollar dan menggantinya dengan investasi lain, biasanya mata uang lain atau emas. Dollar semakin terpuruk nilainya, karena ditinggalkan secara bersamaan dan secara bersamaan pula para investor memburu emas. Harga emas dalam mata uang dollar naik dengan cepat (atau dengan kata lain nilai mata uang dollar menurun terhadap emas).
Saat ini, ada isu akan ada tapering di US. Secara sederhana, tapering adalah kebijakan US untuk mencabut atau menghentikan stimulus keuangan di US, atau konkritnya berhenti mencetak uang dollar lebih banyak. Artinya, peredaran uang dollar tidak akan banyak lagi, itu diartikan oleh para investor bahwa ekonomi US sudah membaik dan mulai percaya lagi untuk memegang mata uang dollar. Dollar pun diburu kembali, para pemegang emas buru-buru melepas persediaan emasnya dan menggantinya dengan dollar. Karena orang banyak menjual emasnya, secara hukum pasar harga emas turun lagi.
Saat stimulus ekonomi US terjadi, seharusnya dollar melemah nilainya terhadap rupiah ternyata tidak terwujud. Dan, saat isu tapering dihembuskan, eh nilai rupiah semakin turun 🙁 Untuk menghindari ini, kebijakan moneter tertentu dilakukan oleh pemerintah Indonesia dengan tujuan menjaga nilai Rupiah tidak terus turun dibandingkan dollar. Karena pemerintah Indonesia menerapkan kebijakan menurunkan kurs Rupiah terhadap dollar dan pada saat yang sama harga emas turun lagi dalam dollar, maka imbasnya harga emas juga turun dalam mata uang Rupiah.
Di awal saya menabung emas, kalau harga emas turun saya malah ikut-ikutan galau 🙂 Jangan-jangan harganya akan terus turun dalam batin saya, dan saya akan rugi. Konsep tentang menabung emas dari Kebun Emas memperkuat dan memperjelas filosofi tentang emas, sehingga saya semakin mantap dan melihat positif saat harga emas turun.
Saat harga emas turun lagi, itu artinya KALAU kita menjual emas kita, maka kita akan RUGI. Itu KALAU kita jual, kalau tidak dijual ya tidak rugi dong 🙂 Satu lagi, KALAU kita beli saat harga emas turun, artinya kita akan berpotensi UNTUNG jika dihitung dalam Rupiah dan dicukupkan di MASA DEPAN. Sekali lagi itu terjadi KALAU dilakukan, jika tidak ya tidak UNTUNG 🙂
Saat harga emas turun lagi, saya juga tetap galau sih, karena saat harga emas lagi turun, eh duit untuk membeli emasnya tidak ada hehehe…. Jadi, nasehat pak Rully si penggagas Kebun Emas memang masuk akal: “Saat yang paling baik membeli emas adalah saat kita punya uang.” Jadi, saat harga emas turun lagi kayak sekarang, galaulah! Galau karena tidak punya uang untuk menambah tabungan emas kita. Kalau punya, sikaaaaattttttt!!!!!!!
Hehehe…berarti membeli kapanpun asal ada uang
Begitulah kira-kira, sederhana namun powerful 🙂