3 Faktor Penentu Harga Emas di Indonesia

Faktor penentu harga emas apa saja yang perlu diperhatikan kita sebagai penabung emas? Menjawab pertanyaa ini, saya kembali memperhatikan beberapa tulisan yang dibuat para pemerhati dan pelaku penabung emas yang tersebar banyak di ranah maya. Banyak sudut pandang yang diambil sebagai dasar untuk menentukan harga emas, mulai dari faktor ekonomi makro, politik, sosial, supply-demand, bentuk investasi lain dan lainnya. Kali ini, saya akan berbagi faktor penentu harga emas di Indonesia dari sisi yang lebih sederhana saja.

faktor penentu harga emas

Faktor #1 “Harga spot emas dunia”

Informasi harga spot emas dunia adalah faktor penentu harga emas utama karena merupakan patokan utama untuk harga emas pasar di Indonesia secara umum. Harga ini biasanya dipublikasikan dalam berat emas Troy Ounce dan mata uang US Dollar, dimana informasi itu bisa didapat dengan mengakses beberapa situs yang biasa menjadi rujukan, misalnya www.kitco.com dan www.goldprice.org. Dan, untuk mempermudah anda untuk mendapatkan harga spot emas dunia, anda juga dapat menemukannya di blog ini.

Untuk menentukan berapa nilai dalam Rupiah per gram dari satuan USD per troy ounce, anda dapat menghitungnya dengan cara mengalikan harga dalam USD per troy ounce tersebut dengan kurs USD ke Rupiah dan membaginya dengan 31,1034768. Misalnya, harga spot emas dunia USD 1.900 per Troy Ounce dan USD 1 = Rp 8.500,00. Untuk mengetahui nilai dalam Rp/gram didapat dengan cara: (1.900 x Rp 8.500,00) : 31,1034768 sehingga didapat angka Rp 519.234,56 per gram.

Faktor #2″ Kurs USD terhadap Rupiah”

Kurs USD terhadap Rupiah juga faktor penentu harga emas penting di Indonesia, semakin tinggi kurs USD terhadap Rupiah maka akan membuat harga emas semakin tinggi dan sebaliknya jika lebih rendah maka harga emas akan semakin rendah.

Tentu kita berharap kurs Rupiah terhadap USD terus menguat sehingga kita akan mendapatkan nilai yang lebih rendah untuk mendapatkan emas dalam rupiah. Tetapi, kita juga harus mewaspadai bahwa harga emas dunia pun memiliki fluktuasi naik-turun harga juga. Ada beberapa “hukum” untuk mengoptimalkan waktu pembelian yaitu:

  • Jika harga spot emas dunia cenderung turun dan kurs USD ke Rupiah cenderung turun atau tetap, inilah kondisi ideal untuk membeli emas.
  • Jika harga spot emas dunia cenderung turun dan kurs USD ke Rupiah cenderung naik, belilah secara bertahap dengan metode GCA (Gold Cost Averaging).
  • Jika harga spot emas dunia cenderung naik dan kurs USD ke Rupiah cenderung turun atau tetap, menunggu atau membeli bertahap adalah pilihan keputusannya.
  • Jika harga spot emas dunia cenderung naik dan kurs USD ke Rupiah cenderung naik, menunggu atau membeli bertahap tergantung dana yang dimiliki adalah tindakan yang biasa dipilih.
Faktor #3 “Permintaan-Persediaan emas di pasar lokal Indonesia”

Faktor penentu harga emas ketiga ini seperti halnya mekanisme pasar yang umumnya kita temui. Semakin rendah pasokan/persediaan emas di pasar karena banyaknya permintaan maka harga emas akan tergerek naik. Sebaliknya, saat pasokan/persediaan emas mulai banyak dan permintaan emas menurun, maka harga emas akan menuju pada titik keseimbangannya menuju harga spot emas dunia (harapannya).

Kondisi demam emas di Indonesia mengindikasikan tingginya permintaan emas dimana peningkatan persediaan emas yang tidak sama dengan tingkat peningkatan permintaan emas, akan menyebabkan naiknya harga emas di pasar lokal Indonesia.

Lagi-lagi disampaikan bahwa menabung logam mulia adalah tindakan menjaga daya beli uang kita dan ditujukan untuk kebutuhan jangka menengah-panjang atau kebutuhan-kebutuhan dalam nilai nominal yang cukup besar.

By Charly Buchari

Praktisi asuransi kerugian (non life) syariah yang sedang menekuni ekonomi syariah, internet marketing, manajemen keuangan keluarga dan aset produktif seperti emas, properti, wirausaha dan bisnis.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.