Data statistika itu memang menyenangkan, setidaknya data itu akan menunjukkan keadaan beberapa waktu terlewati. Data statistika itu akan semakin menyenangkan dan menarik kalau berkaitan dengan data emas 🙂
Kali ini saya akan menguji tentang daya beli uang khususnya Rupiah dan menarik beberapa kesimpulan dari data publikasi World Gold Council (WGC), yaitu sebuah organisasi pengembangan pasar untuk industri emas dan menjadi perwakilan global terkait otoritas terhadap emas.
Grafik disamping dihasilkan dari penarikan data harga emas dalam rupiah per gram dari WGC dari Juni 1979 diambil sebagai acuan awal untuk menentukan berapa daya beli uang rupiah terhadap emas beberapa tahun berikutnya.
Berdasarkan data tersebut, setelah 10 tahun sejak Juni 1979, ternyata daya beli uang Rupiah terhadap emas menurun drastis hingga tinggal 26,33% saja dari harga pada Juni 1979. Dengan kata lain, uang Rupiah kita mengalami penurunan daya beli uang sebesar hampir 74% dan artinya 1 gram emas di tahun 1989 tidak bisa lagi dibeli dengan jumlah nominal rupiah tahun 1979.
Mengerikan ya! Tentu saja. Tapi, kita akan meneruskan perjalanan kita hingga 20 tahun ke depan pada tahun 1999 dimana daya beli uang Rupiah tinggal 8.98% saja atau turun hingga 91,12%!!! Sekalian nyebur kita lihat yuk nilai Rupiah pada Juni 2011, ternyata nilai Rupiah menyisakan daya beli uang sebesar 1,32% saja dari nilai tahun 1979. Itu artinya 98% nilai uang Rupiah kita meluap begitu saja!
dampak turunnya daya beli uang
Dengan menurunnya daya beli uang Rupiah, berarti saat kita mengumpulkan rupiah demi rupiah maka nilainya akan terus tergerus jika tidak diimbangi dengan kegiatan meningkatkan nilainya dalam mekanisme investasi yang mengalahkan perampok ulung yang disebut inflasi.
Menyedihkan memang, tapi tentu saja kita tidak akan berpangku tangan dan menyerah dong 🙂 Pasti ada cara untuk menyelamatkan dari terpuruknya daya beli uang Rupiah kita tersebut. Sstt… sebenarnya sudah terjawab dari awal tulisan ini lho. Karena kita membandingkan daya beli uang Rupiah ini terhadap emas, jadi tentu saja kita memilih Emas 🙂 Emas yang dikenal sebagai satria penjagal inflasi seharusnya tetap menjadi senjata pamungkas kita. Setuju?