Timnas Indonesia U-23 akhirnya bertemu kembali dengan Malaysia di semifinal Sea Games Myanmar untuk merebutkan emas cabang sepakbola. Malaysia memastikan langkahnya setelah mengalahkan Vietnam dengan dua gol di sepuluh menit terakhir babak kedua, sedangkan Vietnam sendiri memperkecil kekalahan dengan satu gol di masa injury time pertandingan tersebut. Konsentrasi tinggi dan serangan tim Harimau Muda Malaysia di babak kedua adalah kunci kesuksesan mereka menaklukan tim penuh tenaga Vietnam.
Malaysia U-23 maju ke semifinal dengan rekor tidak terkalahkan di babak penyisihan group A, dan akhirnya menjadi juara di group tersebut. Mencatat rekor kemenangan 3 kali dengan mengalahkan Brunei 2 – 0, Tim Laos dipaksa menyerah 1 -4 dan Vietnam sebagai tumbal terakhir yang dikalahkan dengan skor 2 – 1. Satu-satunya pertandingan yang berakhir seri 1 – 1 adalah saat bertemu dengan Singapura. Torehan nilai 10 dan rekor memasukan gol 9 dan kebobolan 3 gol akhirnya “memaksa” Singapura menjadi runner-up di group A.
Peluang Timnas Indonesia U-23 Lolos Ke Final Sea Games
Walaupun Indonesia tertatih-tatih melaju ke semifinal dan sedikit diuntungkan dengan aturan dari AFC, timnas Indonesia U-23 tetap berpeluang untuk melaju ke partai puncak Sea Games cabang sepakbola tersebut. Kali ini saya akan mencoba melakukan perhitungan secara statistika tentang peluang tim Garuda Muda dan Harimau Muda di partai semifinal tersebut. Metode perhitungan statistikanya tetap menggunakan rumus poisson di microsoft excel, dibantu dengan data statistika pertandingan di fase group saja, dilengkapi juga dengan poin dan peringkat yang dikeluarkan oleh FIFA (diambil per 18 Desember 2013).
- Malaysia menempati rangking FIFA ke 158 dengan poin 132; Saat bermain di fase group, main 4 kali mencetak 9 gol (rata-rata 2,25 per game) dan kemasukan 3 gol (rata-rata 0,75 per game).
- Indonesia menempati rangking FIFA ke 162 dengan poin 122; Saat bermain di fase group, Main 4 kali mencetak 3 gol (rata-rata 0,75 per game) dan kemasukan 4 gol (rata-rata 1 per game).
Sebenarnya ada pendekatan tertentu yang harus dilakukan dengan melibatkan rumus poisson, koefisien pertandingan dilihat dari nilai poin rangking FIFA serta statistika rekor permainan sebelumnya. Metode ini saya kutip dari buku karangan Yoke S. Endarto tentang prediksi statistika pesta bola tahun 2010 dulu. Saat ini saya tidak akan membahas bagaimana cara perhitungannya, namun akan langsung loncat ke hasilnya saja ya 😉 Kesimpulannya sebagai berikut:
- Peluang Malaysia untuk memenangkan pertandingan tersebut adalah 63,3%
- Peluang Timnas Indonesia U-23 untuk menang dalam game semifinal tersebut adalah 14,3%
- Peluang partai tersebut dalam 2 x 45 menit waktu normal berakhir seri adalah 22,2%
- Jika pertandingan dimenangkan oleh Malaysia maka skor yang paling mungkin tercapai adalah 1 – 0 dengan probabilitas 14,4% dan peluang skor lainnya yaitu 13,1% adalah skor 2 – 0.
- Jika pertandingan dimenangkan oleh Timnas Indonesia U-23 maka skor yang paling mungkin tercapai adalah 1 – 0 (probabilitas 5,7%) atau 2 – 1 (probabilitas 3,7%).
- Jika pertandingan waktu normal diluar perpanjangan waktu dan sesi pinalti berakhir seri, kemungkinan skor adalah 1 – 1 (10,4%) atau 0 – 0 (7,9%).
Saat saya sampai pada poin terakhir dari kesimpulan peluang kedua tim untuk melaju ke Final Sea Games cabang sepak bola tersebut, saya langsung teringat dari status dan gambar profil BBM salah satu sahabat saya yang kurang lebih seperti ini:
Ini bukan tentang SEJAK KAPAN anda mendukung Timnas Garuda, tapi SAMPAI KAPAN anda akan mendukung Timnas Garuda
Sampai kapan ya…
Wah senang sekali ternyata ada yang memperhatikan dan menerapkan teori saya. Hasil akhir pertandingan tersebut 1-1 (10,4%), artinya secara matematis setiap ada 10 pertandingan dengan variabel serupa, maka satu diantaranya akan berakhir 1-1.
Terus semangat bro.
Bener bro, saya pake panduan buku bro Yoke 😉
pasti menang