Timnas Garuda Muda melaju ke final cabang sepakbola Sea Games Myanmar, setelah menaklukan tim harimau muda Malaysia dengan skor akhir 5 – 4 yang harus ditentukan oleh tendangan pinalti, karena hingga 2 x 45 menit waktu normal, Timnas Garuda Muda harus menunda kemenangannya hingga drama adu pinalti karena 1 gol Bayu Gatra di babak I pada menit ke-31 dibalas tim Malaysia pada menit ke-85 yang bermula dari sepak pojok gawang Indonesia dan diselesaikan sempurna oleh Thamil ke gawang Kurnia Mega.
Dengan perjuangan ekstra para punggawa timnas Garuda Muda Indonesia, dua tendangan awal para pemain Malaysia di babak adu pinalti dihadang dengan sempurna oleh sang kapten, Kurnia Mega. Kegagalannya menahan tendangan pemain Malaysia di menit ke-85 dibayar tuntas dengan insting dan reflek hebat sang kiper timnas garuda muda tersebut. Empat gol Indonesia melesak ke gawang Malaysia dengan sempurna dan hanya 1 gol yang terlalu tinggi dari gawang malaysia.
Timnas Garuda Muda Merubah Statistika
Dalam analisa statistika peluang Timnas Garuda Muda melawan Malaysia, disebutkan peluang Malaysia untuk menang lebih besar dari Indonesia yaitu 63%, sedangkan peluang Indonesia menang di waktu normal 2 x 45 menit hanya 14% saja dan angka ini malah lebih kecil dibandingkan dengan peluang berakhir seri di waktu normal yaitu 22%.
Indonesia mampu “mematahkan” pendekatan statistika bahwa Malaysia akan unggul di waktu normal 2 x 45 menit dengan memastikan gol lebih awal dari Malaysia, jika gol Bayu Gatra ini tidak terjadi mungkin hasilnya akan berbeda. Walaupun, Indonesia belum mampu mengalahkan Malaysia di waktu normal, hasil seri 1 -1 yang memiliki peluang 10,4% adalah hasil yang paling mungkin.
Thailand: Lawan Pamungkas Timnas Garuda Muda
Langkah Timnas Garuda Muda memastikan emas cabang sepakbola Sea Games dibawa pulang ke tanah air akan dihalangi oleh tim kuat Thailand. Ini akan menjadi partai pamungkas sekaligus partai balas dendam bagi para punggawa timnas Garuda Muda Indonesia. Setelah bermain kurang lepas di partai penyisihan group dengan hasil kalah 1 – 4 dan menyebabkan statistika Indonesia memburuk, tentu Rahmad Darmawan sebagai pelatih telah mendapatkan banyak insight dan menentukan strategi yang tepat untuk menang.
Dengan menggunakan pendekatan statistika serupa di pertandingan melawan Malaysia kemarin, saya mencoba menjabarkan beberapa kesimpulan sebagai berikut:
- Peluang Thailand untuk menang adalah 69,5% dan Indonesia sendiri memiliki peluang menang di waktu normal sebesar 10,4% saja. Dan, kemungkinan untuk berakhir imbang adalah 19,7%.
- Skor yang paling mungkin jika Thailand menang di 2 x 45 menit adalah 1 – 0 (15%) atau 2 – 0 (14,8%).
- Jika Indonesia memenangkan pertandingan puncak tersebut di waktu normal, skornya adalah 1 – 0 (4,6%) atau 2 – 1 (2,7%).
- Jika selama waktu normal 2 x 45 menit tim berakhir imbang, skor yang paling mungkin adalah 1 – 1 (9,1%) atau 0 – 0 (7,6%).
Indonesia bisa kembali “mematahkan” statistika tersebut jika mampu melakukan gol cepat seperti yang terjadi di partai melawan Malaysia. Ini membutuhkan determinasi dan totalitas para punggawa timnas, tentu juga doa dari para pendukung dan masyarakat Indonesia. Terus berjuang Timnas Garuda Muda!