Awal saya mulai sadar akan perlunya investasi, pertanyaan awal yang saya ingin jawab adalah jenis investasi apa yang akan saya gunakan dari sekian banyak pilihan investasi yang tersedia. Syarat investasi yang saya tentukan waktu itu adalah investasi itu sebaiknya tidak rumit, tidak begitu fluktuatif, dana awal yang diperlukan untuk memulai sesuai dengan anggaran saya, dan memiliki return atau peningkatan nilai investasi yang tinggi.
Beberapa informasi tentang beberapa pilihan investasi yang saya sasar dikumpulkan dan dipelajari dengan seksama. Dan, akhirnya muncul beberapa “calon” pilihan investasi yang nyaman bagi saya sesuai dengan syarat investasi di atas. Karena saya tergolong “malas” dan terobsesi dengan mimpi bahwa uang bekerja untuk kita ;-), saya memilih reksadana saham, reksadana campuran, dan deposito. Setiap hari saya pantau harga NAB dari reksadana yang dipilih, dan lama-lama saya menjadi cukup “lelah” dan hasilnya tidak begitu sesuai dengan harapan. Target saya waktu itu adalah dengan return minimal 20% per tahun, kenapa saya patok 20% untuk memastikan bahwa dana saya berkembang diatas nilai inflasi rata-rata di Indonesia (kalau tidak salah sekitar 5 hingga 8% per tahun).
Pilihan Investasi Baru Yang Sesuai Dengan Syarat Investasi
Karena jenis investasi yang saya pilih tersebut tidak memenuhi syarat investasi yang saya tetapkan, dan saya tidak nyaman dengan pilihan tersebut. Saya akhirnya melakukan penambahan jenis pilihan investasi baru dan mulai mempelajari lagi. Dan, akhirnya menemukan emas sebagai pilihan investasi saya. Setidaknya hingga saat ini, saya nyaman dengan emas, kenapa saya cukup nyaman dengan pilihan investasi tersebut karena proses untuk menentukannya juga disesuaikan dengan kenyamanan dan prinsip pribadi. Jelasnya adalah sebagai berikut:
- Saya mengambil referensi orang sukses dan kaya dari kalangan orang Islam terdahulu, tidak hanya orang sukses dan kaya di saat ini. Hal ini dikarenakan saya ingin sejahtera dunia dan akhirat. Fikiran sederhana saya adalah orang Islam seperti Abdurrahman Bin Auf, Umar Bin Khatab, Usman Bin Affan dan Rasulullah SAW sendiri sebenarnya adalah orang yang sangat sejahtera tetapi memilih hidup zuhud. Mereka dipastikan akan masuk syurga dan mereka masuk kategori sejahtera dunia dan akhirat. Jadi, saya akan mencontoh apa yang mereka lakukan, khususnya dalam hal manajemen keuangan yang termasuk investasi dan alokasi kekayaan mereka.
- Setelah mengambil role model pilihan tersebut, saya mencari dan mempelajari informasi tentang bagaimana mereka mendapatkan uang, mengalokasikannya dan gaya hidup mereka.
- Informasi yang saya terima cukup sederhana dan mungkin untuk dilakukan, yaitu: Mencari nafkah dari kegiatan bekerja dan wirausaha, lalu dialokasikan dengan prinsip sepertiga, dan jenis tabungan (atau investasi) masa depan mereka adalah tanah perkebunan dan rumah (properti) dan emas. Gaya hidup mereka cenderung zuhud dan tidak berlebih-lebihan serta sangat dermawan.
Saya menjadi lebih nyaman saat memilih emas dan (mulai) mempelajari properti sebagai pilihan investasi utama saya. Jadi, yang saya pelajari dari pengalaman tersebut adalah diperlukan prinsip untuk menentukan cara agar sampai dengan tujuan keinginan kita. Saat cara untuk mencapai tujuan tersebut sudah sesuai dengan prinsip dan nilai pribadi, kita akan semakin nyaman dalam menjalankannya. Hambatan tidak lagi terlihat sebagai hambatan dan lebih mirip dengan tantangan. Itu pendapat saya, anda punya pendapat lain tentang pilihan investasi pribadi anda? Silahkan sampaikan di bagian komentar di bawah ya 🙂
Ulasannya sangat menarik sekali terimakasih. Terutama point no.3
insyaallah ada manfaatnya ya, saya hanya mencoba berbagi 🙂
Sangat bermanfaat dan memberi motivasi