Pengalaman Membeli Emas Dari Penabung Emas Lain

pengalaman membeli emasPengalaman membeli emas bukan di toko emas atau pegadaian akan saya sampaikan, tetapi sebelum itu saya kembali teringat dengan nasehat dari Rully Kustandar yaitu penggagas Kebun Emas di Indonesia:

Waktu yang tepat membeli EMAS adalah saat kita punya UANG

Awalnya, cengengesan juga mendengar nasehat ini. “Pak Rully bercanda nih” batin saya saat itu. Setelah saya renungi lagi, ternyata memang benar bahwa walaupun emas lagi turun harganya tetapi anda tidak memiliki uang untuk membeli, semuanya akan jadi isapan jempol belaka. Yang ada cuma penyesalan dalam hati saja hehehe….

Jadi, saat ada informasi ada teman yang ingin menjual emasnya dan saat yang sama ingin membeli emas. Tentu saja ini kesempatan baik. Mengapa kesempatan baik? Anda bisa membaca dua tulisan saya sebelumnya yaitu Jual Beli Emas Dengan Sesama Penabung Emas Lebih Adil dan Selisih Harga Emas Saat Jual dan Beli. Dimana tulisan-tulisan itu menjelaskan tentang prinsip jual beli emas para penabung emas dan konsep harga jual dan harga beli emas.

Pengalaman Membeli Emas Saya

Membeli emas dari sesama penabung emas akan mudah, jika orang lain yang memiliki emas tersebut mengetahui bahwa anda siap untuk membeli jika ada orang yang ingin jual. Langkah kongkritnya, saya akan bilang kepada teman dan saudara saya bahwa jika ada orang yang ingin menjual emas ANTAM-nya, saya mungkin bisa jadi alternatif tempat jualnya.

Dan, kekuatan penyebaran informasi mulut ke mulut itu lebih hebat dari apa yang kita bayangkan. Informasi ini tersebar cukup cepat, Saya kadangkala dihubungi oleh para penabung emas lain untuk menanyakan apakah saya mau membeli emas miliknya. Jika, waktunya tepat (baca: saya punya duit untuk membeli emas), saya mulai menegosiasikan harga jual beli emasnya. Cara saya menegosiasikan harga cukup sederhana hanya bermodalkan informasi yang tersebar dari internet saja. Langkah nyatanya sebagai berikut:

  1. Saya mengakses beberapa toko emas online yang ada, untuk mendapatkan informasi harga jual dan harga beli emas di toko tersebut. Website yang biasa saya kunjungi yaitu: ANTAM, GeraiDinar, Emas24, SalmaDinar, Goldgram dan Antamgold.
  2. Pastikan bahwa informasi harga emas yang dipublikasikan di website tersebut sudaqh di-update, biasanya di atas jam 10 hingga 11 siang.
  3. Setelah mendapatkan informasi harga jual dan harga beli masing-masing toko emas itu, saya merata-ratakan harga jual dan harga beli emas. Sehingga didapat data harga jual rata-rata dan harga beli rata-rata semua toko emas saat itu juga.
  4. Setelah mendapat data itu, saya akan mengambil harga tengah dari harga rata-rata tersebut.
  5. Dan, harga tengah dari langkah no. 4 itu adalah harga negosiasi saya. Setidaknya angka tersebut sudah memenuhi prinsip jual beli emas para penabung emas.

Contoh dari penerapannya begini: pada langkah pertama, kedua dan ketiga didapat harga jual rata-rata Rp 500 ribu dan harga beli rata-rata Rp 490 ribu. Selisih antara harga jual rata-rata dan haga beli rata-rata adalah Rp 10 ribu (Rp 500 ribu – Rp 490 ribu). Angkah Rp 10 ribu ini dibagi dua sehingga dihasilkan Rp 5 ribu. Tambahkan angka Rp 5 ribu tersebut ke harga beli atau kurangkan angka tersebut ke harga jual, sehingga didapat nilai yang sama yaitu Rp 495 ribu. Angka Rp 495 Ribu inilah yang menjadi harga negosiasi saya saat akan membeli emas dari penjualnya.

Penjual emas akan menjual lebih tinggi dari pada menjual ke toko emas, dan saya yang membeli emas di harga yang lebih rendah dari yang ditetapkan oleh toko emas. Cukup adil bukan? Itu pengalaman membeli emas saya dari sesama penabung emas, punya pengalaman membeli emas yang lain? Share di sini ya 🙂

By Charly Buchari

Praktisi asuransi kerugian (non life) syariah yang sedang menekuni ekonomi syariah, internet marketing, manajemen keuangan keluarga dan aset produktif seperti emas, properti, wirausaha dan bisnis.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.