Beberapa tahun belakangan ini, saya melihat sekitar saya terkena “virus” emas untuk dimasukan menjadi bagian keuangan keluarga mereka. Emas kembali dilirik masyarakat umum, dan ini menunjukkan bahwa kampanye beberapa penggiat emas dan/atau dinar emas mulai menunjukkan hasil. Di jagad maya tidaklah sukar untuk mendapatkan informasi tentang emas dan beberapa strategi terkait emas sebagai bagian dari keuangan keluarga dan informasi itu disampaikan dengan cukup gamblang jika kita memang serius mencarinya.
Lembaga keuangan seperti perbankan, pegadaian hingga perorangan pun sudah mulai mengeluarkan dan memasarkan produk yang berbasis emas sebagai bagian dari keuangan kelaurga, mulai dari kepemilikan emas hingga gadai emas itu sendiri.
Program kepemilikan emas yang penerapannya paling sederhana yaitu dengan membeli langsung ke toko emas, lalu ada juga kepemilikan dengan menggunakan cicilan dan sekarang sudah menggunakan sistem gabungan beli-gadai yang mulai di-“legal”-kan oleh lembaga keuangan terkemuka seperti perbankan syariah. (Update: Saat ini sistem beli-gadai yang bertujuan spekulatif sudah tidak lagi diperbolehkan oleh regulasi perbankan Indonesia).
Kita mungkin pernah mendengar beberapa cerita orang dulu terkait dengan keuangan keluarga, mereka menggunakan emas (perhiasan) dan tanah sebagai bentuk investasi jangka panjang mereka. Saat kebutuhan yang memerlukan nilai besar seperti naik haji, menikahkan anak dan lainnya, mereka tinggal meng-konversikan emas perhiasan atau tanah mereka menjadi alat tukar yang berlaku seperti uang, atau dengan kata lain menjual perhiasan atau tanah mereka sehingga mendapatkan uang.
Strategi sederhana para orang tua kita itu dalam menabung/berinvestasi, mulai dari jenis investasinya yaitu emas (perhiasan) dan tanah hingga sikap disiplin untuk tidak segera menukarkannya dengan sejumlah uang sampai waktu yang tepat adalah strategi keuangan keluarga yang tak lekang sepanjang zaman. Dan, karena sifat jenis investasinya yang terkenal anti inflasi dan metode investasi yang sederhana serta siapapun bisa melakukannya, maka tidaklah salah jika kita mulai memasukan emas sebagai salah satu portofolio investasi/tabungan keuangan keluarga kita.
Untuk mempelajari emas dan/atau dinar emas juga penerapannya dalam keuangan keluarga, kita dapat mempelajarinya dari beberapa tokoh, penggiat, pelaku dan financial planner yang ada di Indonesia, bagi para pengguna twitter silahkan follow beberapa akun ini: @endykurniawan, @kebunemas dan @ahmadgozali. Selamat menggali informasi lanjutan ya.
1 comment