Beberapa tulisan di blog ini membicarakan bagaimana menghitung kebutuhan biaya pendidikan anak-anak kita. Setelah menghitung tentu kita butuh cara untuk memastikan kebutuhan biaya pendidikan tersebut pada waktunya tercukupi. Saya akan membagi contoh langkah-langkah yang saya terapkan untuk menyiapkan biaya pendidikan dengan memanfaatkan emas dan/atau dinar emas.
Orang tua saya memiliki cita-cita salah satu dari anak-anaknya bisa menjadi dokter, tetapi sayangnya tidak ada satupun anaknya berprofesi sebagai dokter. Saya sendiri adalah praktisi keuangan, dua adik perempuan saya adalah insinyur teknik dan si bungsu adalah akuntan. Sempat terbesit juga harapan itu muncul akan diwujudkan ke cucu-cucunya. Walaupun, saya menyerahkan sepenuhnya kepada anak-anak saya ingin jadi apa, tetapi setidaknya mungkin profesi ini akan menjadi usulan saya kepada anak-anak saya kelak.
Karena memperkirakan putra sulung saya yang saat ini berusia 3,5 tahun akan kuliah di usia 19 tahun di fakultas kedokteran, maka saya mempunyai waktu sekitar 15,5 tahun untuk mempersiapkan biaya kuliahnya kelak. Karena saya menetapkan standar kuliah yang akan ditempuh adalah fakultas kedokteran Universitas Indonesia, maka saya mencari informasi terkait pendidikan kedokteran di sana. Setelah itu saya akan mengkalkulasikan seluruh biaya dan menyiapkan strategi untuk mencapainya.
Cara Saya Menyiapkan Biaya Pendidikan Si (Calon) Dokter
Setelah browsing ke website Universitas Indonesia, saya mendapatkan data biaya yang harus disiapkan oleh mahasiswa baru di tahun ajaran 2014/2015. Rincian biaya-biaya saat diterima di fakultas Pendidikan Dokter reguler adalah sebagai berikut:
- Biaya Operasional Pendidikan (dibayar setiap semester) : Rp 7.500.000
- Uang Pangkal (dibayar di awal masuk) : Rp 25.000.000
- Uang Pelengkap Pendidikan (dibayar di awal masuk) : Rp 600.000
- Dana Kesejahteraan & Fasilitas Mahasiswa (dibayar setiap semester) : Rp 100.000
- Total Biaya yang dibayarkan di awal tahun : Rp 33.200.000
Untuk dapat sekolah di fakultas pendidikan dokter reguler di Universitas Indonesia, saya harus membayar biaya pendidikan awal sebesar Rp 33.200.000; dan itu di luar biaya lain seperti buku dan perlengkapan awal, biaya makan-minum, kos dan transportasinya. Saya perkirakan dana bulan pertama yang saya harus siapkan sekitar Rp 4.200.000 dengan rincian sebagai berikut:
- Buku dan perlengkapan : Rp 1.000.000
- Kos/sewa tempat tinggal : Rp 1.500.000
- Makan dan minum : Rp 1.500.000
- Transportasi : Rp 200.000
Total biaya yang harus disiapkan di awal pendidikan anak saya tersebut sekitar Rp 37.400.000 dan saya bulatkan menjadi Rp 40.000.000. Tapi, jangan salah itu adalah biaya pendidikan saat ini bukan biaya 15,5 tahun lagi saat anak saya berusia 19 tahun. Jadi, saya harus mempersiapkan dana lebih besar dari angka tersebut. Oke, saya tidak mau pusing memasukan unsur inflasi dalam perhitungan biaya pendidikan kuliah anak saya tersebut.
Saya menggunakan emas untuk menyiapkan biaya pendidikan kuliah pendidikan dokter tersebut. Saya hanya menghitung biaya yang harus dibayar di awal saja tidak termasuk biaya bulanannya. Data per hari ini (21 Agustus 2014) Emas pecahan 10 gram terbitan ANTAM adalah Rp 497.000 per gram, saya akan bulatkan harganya menjadi Rp 500.000 per gram.
Kebutuhan dana saya adalah Rp 40 Juta dan harga emas hari ini per gram adalah Rp 500 Ribu. Uang Rp 40 Juta Rupiah tersebut setara dengan 80 gram emas. Jadi, dengan memiliki emas sebesar 80 gram saat ini maka saya akan berkesempatan besar untuk menyekolahkan anak saya di fakultas pendidikan kedokteran Universitas Indonesia.
Sayangnya, saya belum memiliki emas sebanyak 80 gram tersebut 😉 Namun, saya ingin memastikan saya memiliki 80 gram emas tersebut pada saat sebelum anak saya masuk kuliah. Bagaimana caranya? Ini yang saya lakukan:
- Saya punya waktu 15,5 tahun sebelum anak saya berusia 19 tahun dan masuk kuliah, jadi saya ingin memastikan dana itu siap 6 bulan sebelum masuk kuliah. Dan itu artinya saya memiliki waktu sekitar 15 tahun.
- Pembiayaan emas menjadi pilihan saya, tetapi maksimal pembiayaan emas yang dibolehkan rata-rata adalah 5 tahun saja. Maka, saya memilih membeli emas dengan menyicil sebanyak 80 gram dalam waktu 5 tahun dengan uang muka sebesar Rp 8 Juta.
- Simulasi pembiayaan emas di BNI Syariah menunjukkan saya akan mendapatkan emas 80 gram di akhir tahun ke lima sejak saat ini dengan membayar Rp 778.133 atau kurang dari Rp 800 ribu per bulannya.
- Jika, saya merasa berat dengan nilai tersebut, maka saya akan mengurangi nominal gram yang saya cicil misalnya menjadi 40 gram saja, dan sisanya akan saya cicil lagi di akhir pembiayaan saya (tetapi beresiko harga akan meningkat).
- Cara lain yang mungkin bagi saya adalah menabung di m-dinar hingga tercapai 80 gram emas atau setara hampir 19 dinar emas.
Itu cara saya menyiapkan biaya pendidikan kuliah anak saya kelak dengan menggunakan emas. Menggunakan pembiayaan emas adalah salah satu cara saya untuk memastikan pemenuhan kebutuhan masa depan dengan harga saat ini. Cara ini mengurangi resiko peningkatan yang tidak terduga nantinya. Anda punya cara lain untuk menyiapkan biaya pendidikan menggunakan emas, berbagi di sini ya 🙂
Wah bagus sekali strateginya.
Investasi emas untuk pendidikan.
Pemikiran yang sangat luar biasa.
Semoga banyak orang yang dapat menerapkan. 😀