Biaya Pendidikan Berbasis Emas

Bagi banyak keluarga, anak tentu menjadi berkah dan sekaligus amanah besar yang diberikan oleh Sang Pencipta. Kebahagiaan menjadi keluarga salah satunya tentu diwujudkan dengan adanya anak di tengah keluarga.

Namun, amanah untuk membesarkan dan membimbingnya agar menjadi anak yang baik dan berguna tentu sudah sangat “membekas” di kepala dan hati para orang tua manapun di dunia ini. Kali ini saya tidak membahas filosofi dan cara mendidiknya, tetapi elemen kecil–namun penting–lainnya yang menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan itu, yaitu persiapan biaya pendidikan sang buah hati.

biaya pendidikan terus naik

Kita sepakat biaya pendidikan anak itu mahal dan terus meningkat. Namun, menyerah kepada keadaan sehingga anak tidak mendapat pendidikan bukanlah pilihan. Pilihan satu-satunya adalah merencanakan segala sesuatunya termasuk biaya pendidikan itu seawal mungkin.

Walaupun inflasi konsumsi Indonesia berkisar di bawah 10% per tahun, ternyata untuk pendidikan mencapai angka 15% per tahun! Ini artinya setiap tahun biaya pendidikan akan naik sekitar 15% per tahun. Misalnya, uang pangkal sekolah sebesar 5 juta rupiah, tahun depan biaya itu akan menjadi 6,6 jutaan; di tahun kedua akan berkembang menjadi 7,6 jutaan dan kalau mau menghitung berapa nilainya di tahun kelima, maka kita akan mendapatkan angka 10 jutaan. Dan, itu artinya hanya dalam waktu 5 tahun saja biaya pendidikan naik 100%!!!

Di beberapa tulisan ke depan, saya akan berkomitmen untuk berbagi salah satu alternatif cara untuk mengatasi tantangan terkait pembiayaan pendidikan anak tersebut. Sebagai gambaran awal tulisan ini akan terkait langsung dengan penyusunan biaya pendidikan dan menggunakan LM (Logam Mulia) sebagai bentuk tabungan keluarga. Beberapa tulisan saya sebelumnya telah membahas potensi kenaikan-penurunan nilai LM dalam rupiah, jadi silahkan ubek-ubek tulisan sebelumnya di blog ini 🙂 Seterusnya tulisan ini hanya membahas bagaimana menyusun dan memperkirakan biaya pendidikan saat ini, biaya akan datang, bagaiamana mengkonversikannya dalam LM dan memulai secara rutin menabung LM.

Oke, nantikan beberapa tulisan saya kedepan ya 🙂

By Charly Buchari

Praktisi asuransi kerugian (non life) syariah yang sedang menekuni ekonomi syariah, internet marketing, manajemen keuangan keluarga dan aset produktif seperti emas, properti, wirausaha dan bisnis.

1 comment

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.